27
FEBRUARI 2012
TEMBALANG
DISIAPKAN JADI KOTA BARU
SEMARANG -
Kawasan Kecamatan
Tembalang, Ungaran Timur, hingga perbatasan Kabupaten Demak, direncanakan
menjadi permukiman baru atau kota baru mandiri berbasis ekonomi.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Permukiman Jawa Tengah HM Tamzil mengatakan,
pembentukan kota baru itu merupakan Program Kementerian Perumahan Rakyat
(Kemenpera). Program dilatarbelakangi masalah penurunan kapasitas daya dukung
kawasan permukiman perkotaan, kenaikan angka kekurangan perumahan (backlog),
permasalahan perkembangan kota-kota besar, dan Peraturan Presiden No 32/ 2011
tentang Master Plan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI).
”Nanti, di kawasan kota baru akan dibentuk pusat kegiatan ekonomi baru, dan
kawasan perumahan beserta prasarana, sarana, dan utilitasnya,” ungkapnya dalam
Rakerda DPD REI Jateng, akhir pekan lalu.
Menurutnya, perencanaan kota baru di Semarang didorong permasalahan
pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa, perdagangan, industri, dan penduduk yang
berkembang pesat. Perkembangan kota yang sangat tidak seimbang dan peningkatan
kebutuhan rumah, menyebabkan penurunan daya dukung lahan serta lahan semakin
mahal.
”Ini membuat perkembangan perumahan dan permukiman di Plamongan,
Sendangmulyo, dan Tembalang berkembang sangat pesat, dan terus ke arah
Batursari, serta Mranggen Kabupaten Demak,” tuturnya.
Namun kawasan permukiman tumbuh dan berkembang secara parsial serta
sporadis. sehingga penyediaan dan pembangunan prasarana, sarana, utilitas belum
terintegrasi. Ketersediaan lahan cukup untuk permukiman skala besar, namun
banyak lahan yang sudah dikuasai pengembang perumahan tapi realisasi
pembangunannya sangat lambat (lahan tidur).
Wali Kota Soemarmo menuturkan, Kecamatan Tembalang hingga arah perbatasan
Kabupaten Demak sangat tepat untuk kota baru. Sebab berdasarkan RTRW, sebagian
besar lahan tergolong daerah kuning, sangat sedikit daerah hijau yang menjadi
lahan resapan. ”Kawasan masih sangat memungkinkan untuk permukiman baru karena
tanah masih luas. Saat ini sudah ada Jalan Fatmawati sebagai jalan penghubung
dari kawasan tersebut,” katanya.
Namun sayang, saat ini di sana sudah banyak pengembang kecil yang hanya
membangun 10-15 rumah tanpa sarana, prasarana, dan utilitas memadai sehingga
sering terjadi banjir. ”Kami minta BPN juga ikut kerja sama dalam memberikan izin
kawasan perumahan,” ujarnya.
Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso menambahkan, kota
mandiri harus memiliki basis ekonomi, yakni menjadi tempat tinggal dan tempat
bekerja penghuni, serta punya faktor penggerak ekonomi. Dengan basis ekonomi,
kota tersebut bisa berkembang dan menopang kehidupan penghuni, sehingga tidak
akan menjadi beban kota besar di sekitarnya.
”Kemenpera akan membantu Pemkot menyiapkan masterplan, nanti pemerintah
pusat yang akan membangun infrastruktur utama,” ujarnya. (J8-61).
Tanggapan
Saya rasa kurang perlu. Karena, di Tembalang sudah ada kampus dan dimana
penduduk mayoritas disana adalah seorang mahasiswa, serta kebanyakan orang asli
disana dapan memanfaatkan keramaian dengan membuka bisnis. dengan ini tidak perlunya
untuk dijadikannya tembalang jadi sebuah kota baru.
jika dilihat sekarang ini perumahan ditembalang sudah sangat padat
penduduk, merembet ke utara, apalagi adanya komplek baru, dan disitu akan lebih
mudah untuk menarik perhatian.
0 komentar:
Posting Komentar