Mind map dapat diterapkan dalam menentukan suatu
konsep perancangan khususnya dalam konsep perancangan arsitektur. Adapun
hal-hal yang perlu kita perhatikan dan kita pertimbangkan dalam membuat sebuah
konsep perancangan arsitektur. Hal-hal secara umum yang menjadi pertimbangan
tersebut ialah TOR (Term Of Reference), Lokasi yang nantinya
berkenaan dengan kondisi site yang akan kita dirikan bangunan, Zoning, Pendekatan
Desain, kemudian hasil akhir yaitu gambar Pra-Rancangan (Desain).
TOR berfungsi dalam membantu kita untuk membuat sebuah
konsep perancangan secara wawasan atau teoritis. Sub konsep perancangan yang
terdapat pada TOR ialah Statement (Pernyataan) yang sebenarnya masih bisa
dijabarkan ke sub-sub yang lebih spesifik. Dalam statement terdapat penjabaran
antara lain yaitu pengertian, latar belakang, tujuan, serta batasan.
Pengertian mengandung teori atau makna yang mendasari sebuah bangunan yang akan
kita rancang misalnya pengertian rumah, gedung, mall, toko, fasilitas umum,
dll. Latar belakang menjelaskan hal-hal apa saja yang melatar belakangi kita
sehingga kita dituntut untuk merancang sebuah bangunan yang diinginkan,
sedangkan maksud dan tujuan kita mendesain sebuah bangunan dijelaskan dalam
bagian tujuan. Selain, itu batasan menjelaskan hal-hal fisik maupun non-fisik
yang membatasi konsep rancangan arsitektural kita.
Lokasi merupakan hal yang sangat penting untuk membantu kita
dalam menentukan konsep bangunan yang kita rancang nantinya karena lokasi
sangat mempengaruhi terhadap karakteristik desain bangunan yang akan dibangun.
Sub konsep perancangan yang terdapat pada lokasi ialah analisa non fisik
dan analisa fisik. Analisa non fisik ialah analisa yang berkaitan dengan
kenyataan kondisi di sekitar site yang terdiri dari tingkat kebisingan di
sekitar site, aksesbilitas, pencahayaan sinar matahari, serta pemandangan
(view) di sekitar site. Untuk analisa fisik ialah analisa yang berkaitan
dengan kebutuhan ruang yang akan kita perlukan nantinya dalam mendesain sebuah
bangunan. Analisa fisik dapat dicari dengan mengidentifikasi aktivitas
pelaku sehingga tercipta kebutuhan ruang, persyaratan ruang, besaran
ruang, pola hubungan ruang, dan yang terakhir organisasi ruang.
Zoning diperlukan untuk membagi dan menentukan area-area
mana saja yang nantinya digunakan untuk ruang publik, ruang semi publik,
ruang privat, dan ruang servis. Ruang-ruang yang terbagi berdasarkan zoning
bergantung pada aspek-aspek yang dijadikan sebagai parameter penentuan area
zoning tersebut yaitu aspek analisa fisik yang terdiri dari tingkat kebisingan,
aksesbilitas, pencahayaan, dan pemandangan. Dalam menentukan zoning langkah
pertama yaitu mengidentifikasi input setiap aspek tersebut, kemudian
memprosesnya sehingga menghasilkan zoning dari masing-masing aspek tersebut (kebisingan,
aksesbilitas, pencahayaan, dan view). Hasil zoning dari masing-masing aspek
tersebut kita simpulkan sehingga memperoleh hasil akhir zoning (zoning final)
yang nantinya berguna untuk menentukan area publik,semi-publik,privat, dan
servis.
Pendekatan desain diperlukan
untuk menentukan bagaimana bentuk dan karakteristik arsitektural yang nantinya
akan kita bangun. Dalam menentukan pendekatan desain, kita perlu melakukan
pendekatan-pendekatan terhadap hal-hal yang nantinya akan kita pertimbangkan
yaitu gubahan massa, ekpresi arsitektural, material, dan struktur.
Gubahan massa berkenaan dengan volume bangunan secara keseluruhan, secara teknis
bentuk gubahan massa akan mengikuti bentuk denah tetapi kalau perlu kita juga
bisa sedikit memodifikasi gubahan massa sesuai dengan ciri khas dan keinginan.
Untuk ekspresi arsitektural, kita bisa bermain-main dengan material ataupun
struktur bangunan tertentu yang nantinya akan menonjolkan suatu karakteristik
bangunan yang khas, unik, menarik, dan estetik.
Setelah
sesuai dengan hal-hal diatas (TOR, Lokasi, Zoning, dan Pendekatan Desain), maka
tahap terakhir yang dilakukan untuk menuntaskan konsep perancangan adalah
membuat gambar pra-rancangan atau Desain.
Gambar desain ini mewakili gambar denah, situasi, potongan, tampak, detail
arsitektural, serta gambar-gambar pra-rancangan lainnya yang lainnya yang
nantinya diperlukan untuk tahap pelaksanaan.
0 komentar:
Posting Komentar